6 Hal Yang Berpengaruh Pada Kecerdasan Anak Anda
Semua orang tua tentu mendambakan memiliki anak yang fisiknya sehat dan otak yang cerdas. Orang tua punya tanggungjawab yang besar dalam membentuk kecerdasan otak anak sejak dini, yaitu dengan cara memenuhi nutrisi dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Seperti dilansir mom.me, Selasa (29/1/2013) berikut 6 faktor yang perlu diperhatikan agar anak tumbuh dengan otak yang cerdas, antara lain:
1. Makanan
Perkembangan otak anak tentunya sangat dipengaruhi oleh nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, kemudian berikan makanan yang bergizi tinggi seperti telur, ayam, ikan, sayuran dan buah-buahan.
Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin, mineral, protein dan lemak sehat seperti asam lemak omega-3 yang cukup agar tumbuh menjadi anak yang cerdas.
2. Tidur
Anak membutuhkan istirahat dan tidur malam yang baik agar otaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sejak bayi lahir hingga tumbuh menjadi anak usia sekolah, harus memiliki rutinitas tidur yang konsisten setiap harinya.
3. Trauma
Trauma dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan otak bayi dan anak-anak. Contoh trauma yang biasanya terjadi pada anak usia dini termasuk selamat dari bencana alam, kehilangan anggota keluarga, dan mengalami penyakit kronis.
Trauma juga dapat terjadi jika anak mengalami pelecehan seksual, kemiskinan, atau memiliki orang tua pecandu alkohol atau narkoba. Anak yang mengalami trauma akan menghadapi masalah seperti perubahan pola makan, tidur, perubahan perilaku, serta kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Dukung dan dampingi anak Anda agar dirinya terbebas dari trauma. Jika trauma tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda perlu membawa anak menemui ahli psikologi agar anak terhindar dari gangguan otak akibat trauma yang kronis.
4. Kegiatan fisik
Anak yang fisiknya kuat akan memiliki otak yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, jangan batasi aktivitas anak demi kesehatan fisik dan perkembangan otaknya. Anak masih terlalu dini untuk melakukan olahraga khusus yang berat, dirinya hanya perlu lebih aktif ketika bermain bersama teman-temannya di luar ruangan.
5. Ikatan orang tua
Sebuah hubungan yang positif dan harmonis antara kedua orangtua memungkinkan seorang anak merasa aman dan disayangi. Hal ini membuat anak lebih percaya diri dan suasana keluarga yang nyaman mendukung perkembangan otak yang sehat.
Di sisi lain anak-anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, akan merasa tidak aman, takut-takut, dan bingung ketika bertemu dengan orang baru.
6. Kesempatan belajar
Jika orangtua mendambakan anak yang cerdas, ajarkan anak untuk belajar sejak dini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Ajarkan anak Anda untuk mengenal huruf dan angka serta sediakan berbagai macam buku, alat musik, mainan dan perlengkapan seni.
Seperti dilansir mom.me, Selasa (29/1/2013) berikut 6 faktor yang perlu diperhatikan agar anak tumbuh dengan otak yang cerdas, antara lain:
1. Makanan
Perkembangan otak anak tentunya sangat dipengaruhi oleh nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, kemudian berikan makanan yang bergizi tinggi seperti telur, ayam, ikan, sayuran dan buah-buahan.
Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin, mineral, protein dan lemak sehat seperti asam lemak omega-3 yang cukup agar tumbuh menjadi anak yang cerdas.
2. Tidur
Anak membutuhkan istirahat dan tidur malam yang baik agar otaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sejak bayi lahir hingga tumbuh menjadi anak usia sekolah, harus memiliki rutinitas tidur yang konsisten setiap harinya.
3. Trauma
Trauma dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan otak bayi dan anak-anak. Contoh trauma yang biasanya terjadi pada anak usia dini termasuk selamat dari bencana alam, kehilangan anggota keluarga, dan mengalami penyakit kronis.
Trauma juga dapat terjadi jika anak mengalami pelecehan seksual, kemiskinan, atau memiliki orang tua pecandu alkohol atau narkoba. Anak yang mengalami trauma akan menghadapi masalah seperti perubahan pola makan, tidur, perubahan perilaku, serta kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Dukung dan dampingi anak Anda agar dirinya terbebas dari trauma. Jika trauma tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda perlu membawa anak menemui ahli psikologi agar anak terhindar dari gangguan otak akibat trauma yang kronis.
4. Kegiatan fisik
Anak yang fisiknya kuat akan memiliki otak yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, jangan batasi aktivitas anak demi kesehatan fisik dan perkembangan otaknya. Anak masih terlalu dini untuk melakukan olahraga khusus yang berat, dirinya hanya perlu lebih aktif ketika bermain bersama teman-temannya di luar ruangan.
5. Ikatan orang tua
Sebuah hubungan yang positif dan harmonis antara kedua orangtua memungkinkan seorang anak merasa aman dan disayangi. Hal ini membuat anak lebih percaya diri dan suasana keluarga yang nyaman mendukung perkembangan otak yang sehat.
Di sisi lain anak-anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, akan merasa tidak aman, takut-takut, dan bingung ketika bertemu dengan orang baru.
6. Kesempatan belajar
Jika orangtua mendambakan anak yang cerdas, ajarkan anak untuk belajar sejak dini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Ajarkan anak Anda untuk mengenal huruf dan angka serta sediakan berbagai macam buku, alat musik, mainan dan perlengkapan seni.
Tidak ada komentar: