Ads Top

Tentang Dakwah Kebencian Konspirasi Anti Islam





Terkadang saya heran dengan kebanyakan ustadz dan muballigh yang kerap mendengungkan teori konspirasi dunia terhadap ummat Islam. Mereka menganggap adanya persekongkolan antara "musuh2 ummat" baik gerakan Zionisme, AS, Barat, Komunisme, dll. Ceramah-ceramah demikian membuat sebagian ummat merasa cemas, takut dan tegang, sehingga terkadang berimbas pada keharmonisan antar agama. Sedari dini, anak2 kita dilatih untuk mengenali musuh di luar sana. Ketimbang memberi kesejukan, dan memupuk kasih sayang, banyak ahli agama yang justru menebar kebencian dan ketakutan pada perbedaan. Akibatnya, semakin hari, umat Islam semakin menjadi kelompok insular yang memiliki phobia terhadap yang lain.

Hal ini tentu berbeda dengan mentalitas umat Islam dahulu, yang tak pernah takut berdialog, belajar, dan meminjam dari yang asing. Dengan penuh percaya diri, mereka mampu memandang sesama manusia dengan setara tanpa terlalu memperhatikan backgroudnya. Rasa percaya diri dan keberanian untuk menebar kasih, tentu saja hanya mungkin pada mereka yang memiliki kekuatan iman. Mereka tak gentar pada pelbagai upaya persekongkolan dan konspirasi orang-orang yang tak menyukai mereka, apalagi hanya sebatas phobia.

Dahulu kaum Muslimin memegang teguh firman Tuhan yang menggambarkan mereka yang memiliki kekuatan. Surat al-Imran ayat 173 menggambarkan tentang kaum beriman. Beberapa kelompok manusia mendatangi seorang beriman dan mengatakan "saudara, sesungguhnya ada persekongkolan, ada konspirasi!". Mereka berkata "hati-hati saudara, sesungguhnya orang-orang itu tidak menyukaimu, mereka akan berbuat jahat kepadamu!". Mungkin di zaman ini ceritanya menjadi: sekelompok orang mendatangi seorang beriman dan menakut-menakutinya dengan pelbagai konspirasi. Atau mungkin kini ceritanya tak lagi orang-orang yang mendatangi seorang beriman, tapi justru majalah-majalah yang mendengungkan teori konspirasi.

Sekelompok orang yg mendatangi si mu'min, berkata, "kamu harus takut, hati-hati dengan mereka!". Mereka mungkin berkata "hati2 dengan konspirasi salibis-zionis-kapitalis-liberalis-pluralis-komunis-demokratis-sosialis-sipilis!". Lantas apa jawaban si mu'min tadi? pada saat ia ditakut-takuti dan ditanamkan rasa phobia? Fazaadahum Imanan... justru bertambah keimanan mereka.. tak gentar... tak takut dengan segala bentuk persekongkolan dan konspirai. Si mu'min dengan tenang menjawab: "hasbuna Allah wa ni'mal wakil" Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (Q.S. 3:173)

Kawan, mengapa cemas? mengapa takut? mengapa gemetar? cukuplah Tuhan menjadi penolong kami... karena Allah sebaik-baik pelindung. Walaupun konspirasi sekuat apa-pun, sedahsyat apapun, sejahat apapun, kami tak gentar. Kami tetap melakukan apa yang selama ini kami lakukan. Kami tetap berakhlaq terpuji, kami tetap berbaik sangka, kami tetap mengasihi. Tak satupun bulu berdiri, tak satupun mata menangis,dan tak jua merasa takut. Iman kami tak memberikan ruang tuk merasa gentar! Iman kami pada Yang Maha Kuasa menjadikan kami tenang.. Hasbuna Allah wa ni'mal wakil.

Ya Tuhan, dengan berkat dan kehormatan kekasih kami Muhammad SAW, cabutlah kebodohan dan kelemahan Iman dari tengah umat. Dengan kebesaran Sang Kekasih SAW, perbaiki Iman kami sehingga kami tak selalu merasa takut dengan perbedaan. Dengan keagungan Sang Kekasih SAW, izinkan kami, Tuhan, untuk merasakan manisnya iman sehingga mampu mengasihi sesama. Dengan keindahan Sang Kekasih SAW, jadikan kami umat percaya diri, beriman kepada-Mu dan tak lagi merasa takut dengan konspirasi. Sudah cukup kebencian dan keberingasan yang dilandasi rasa ketakutan... kini saatnya raih keindahan dengan kembali memantapkan iman. Shalawat dan salam tetap tertuju pada Sang Kekasih dan keluarganya, sinaran murni cahaya iman, hingga hilang segala kecemasan dan kebencian. Demikian sedikit sharing ttg Q.S. 3:173. Baru saja membacanya dan mengingat betapa jauhnya kita dari karakteristik iman yang kuat.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.